Bisnis ternak kelinci hias di Indonesia memiliki peluang yang cukup menjanjikan, terutama dengan semakin meningkatnya tren memelihara hewan lucu sebagai hiburan keluarga.
Pasar kelinci hias cukup luas dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Jakarta, Yogyakarta, dan Bali, menjadi daerah dengan jumlah konsumen kelinci hias yang signifikan.
Baca Juga :
- Dampak Buruk Pertambangan Terhadap Hewan dan Tanaman
- Mengenal Asparagus, Mulai dari Sejarah hingga Manfaatnya
- Keuntungan Membungkus Buah di Pohon dengan Brongsong Buah
Beternak kelinci hias terbilang relatif mudah dilakukan. Keuntungan dari beternak kelinci hias bisa didapatkan dari penjualan anakan, indukan, maupun kelinci dewasa untuk kontes.
Bisnis ternak kelinci hias tidak membutuhkan modal yang besar, terutama jika dimulai dari skala kecil. Bagi Anda yang tertarik mencoba beternak kelinci hias, berikut panduan lengkapnya.
1. Pilih Jenis Kelinci Hias
Langkah awal ialah menentukan jenis kelinci yang ingin diternakkan. Beberapa jenis yang populer di Indonesia yakni Kelinci Anggora, Holland Lop, Netherland Dwarf, dan Lion Head.
Pilih jenis kelinci yang cocok dengan kondisi iklim dan mudah dijual di pasar lokal. Pastikan Anda membeli indukan dari peternak terpercaya supaya kualitas anakannya terjamin.
2. Siapkan Kandang Sederhana
Kandang merupakan kebutuhan utama dalam beternak kelinci hias. Anda bisa membuat kandang sederhana dari bahan kayu, bambu, atau kawat ram. Pastikan kandang mempunyai sirkulasi udara yang baik, cukup terang, dan gampang dibersihkan.
Kandang bisa dibuat bertingkat untuk efisiensi ruang, khususnya bila ternak dilakukan di lahan terbatas. Bila ingin kandang mudah dibersihkan dan tidak muncul gulma atau rumput liar di bawahnya, Anda bisa memasang weedmat sebagai alas kandang.
Anda butuh weedmat untuk alas kandang atau untuk alas kebun? Beli saja di Lim Corporation! Klik disini sekarang.
3. Perhatikan Pakan dan Minum
Kelinci hias membutuhkan pakan berkualitas supaya tetap sehat dan berbulu indah. Berikan pakan utama seperti rumput segar, pelet khusus kelinci, dan sayuran seperti wortel atau kangkung.
Pastikan pakan tidak basah ataupun busuk, karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Air minum bersih harus tersedia setiap saat dan diganti setiap hari.
4. Kebersihan dan Kesehatan
Kebersihan kandang adalah prioritas utama. Kotoran kelinci harus dibersihkan setiap hari untuk mencegah bau dan penyakit. Seminggu sekali, bersihkan kandang secara menyeluruh dengan disinfektan ringan.
Periksa juga kondisi kelinci secara rutin, mulai dari mata, telinga, bulu, hingga gigi. Jika ada tanda-tanda sakit seperti lesu, tidak nafsu makan, atau luka, segera beri perawatan.
5. Perkembangbiakan
Kelinci termasuk salah satu hewan yang mudah berkembang biak. Namun, Anda tetap harus mengatur proses kawin agar tidak terlalu sering.
Idealnya, induk betina dikawinkan saat usia minimal 5 bulan, dengan masa kehamilan sekitar 28-32 hari. Setelah melahirkan, segera pisahkan indukan kelinci dari jantan untuk menghindari kehamilan berulang terlalu cepat.
6. Pemasaran dan Keuntungan
Setelah kelinci mencapai usia siap jual, biasanya 2-3 bulan, Anda bisa mulai memasarkannya ke toko penjual kelinci, pasar hewan, media sosial, atau marketplace. Harga kelinci hias bervariasi tergantung jenis dan kualitasnya.
Kelinci hias lokal biasa dijual mulai harga puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah per ekor, dan untuk jenis lain seperti Holland Lop atau Netherland Dwarf, biasa dibandrol mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per ekor.

Tidak ada komentar: