Teknik Hidroganik, Cara Budidaya Baru yang Lebih Modern dan Efisien

Padi ialah salah satu sumber makanan pokok terbanyak yang dikonsumsi di seluruh penjuru dunia. Makanan ini dikonsumsi oleh sebagian besar orang di Asia serta Amerika Selatan.

Padi yang merupakan cikal bakal beras, mempunyai nama ilmiah yakni Oryza sativa L. Padi adalah tanaman yang dibudidayakan, meski ada pula yang merupakan padi jenis liar.

Baca Juga :

Padi diduga berasal dari India ataupun Indocina, dan mulai dibudidayakan di Indonesia sekitar 1500 SM silam. Padi umumnya bisa ditemukan di sawah serta wilayah pedesaan.

Namun dengan teknik hidroponik, Anda dapat menanam padi di pekarangan/halaman rumah. Budidaya dengan teknik hidroponik sendiri sedang menjadi tren baru di masyarakat perkotaan.

Hidroponik dapat jadi solusi berkebun di tengah kondisi lahan terbatas. Selain itu, ternyata tanaman padi juga dapat ditanam dengan cara modern di halaman rumah dengan teknik yang unik, namanya hidroganik.

Teknik hidroganik adalah konsep budidaya yang memadukan sistem hidro dengan sistem organik. Teknik ini cocok dilakukan di lahan terbatas, yang mana juga bisa memadukan teknik budidaya tanaman serta ikan. 

Setelah membahas soal hidroganik, kini waktunya membahas cara budidaya padi dengan teknik hidroganik yang dipadukan dengan budidaya ikan.

1. Wadah Instalasi Hidroganik

Langkah pertama untuk melakukan budidaya padi di rumah dengan teknik hidroganik yakni menyiapkan wadah tanam. Berikut beberapa alat yang perlu Anda siapkan :

  1. Paralon berukuran 6 inci.
  2. Rak ataupun rangka besi, untuk ukuran sesuaikan saja dengan lahan yang ada.
  3. Cutter ataupun alat pemotong.

Setelah itu, susun pipa paralon di atas rak besi serta bikin lubang di atas paralon. Lubang paralon lebih baik tak terlalu lebar, supaya netpot ataupun wadah padi cuma tertanam antara 1/2 sampai 3/4 bagian.

Hal tersebut penting sebab makin padi tumbuh, beratnya pun bakal bertambah serta membuat posisi netpot tak stabil.

Tidak hanya itu, pastikan juga memberi jarak yang cukup antar lubang tanam. Jarak tanam ideal yang direkomendasikan yakni sekitar 25cm.

2. Netpot dan Media Tanam

Persiapkan netpot guna wadah padi, Anda dapat memanfaatkan gelas plastik untuk alternatif pilihan selama diameternya dikisaran 10cm.

Lalu siapkan media tanam dari campuran sekam serta pupuk kandang memakai perbandingan 1:1. Supaya kualitas tetap terjaga, Anda dapat mencoba buat pupuk sendiri dari kotoran kambing ataupun ayam.

Paranet ataupun jaring hitam sangat cocok digunakan untuk peneduh kolam dan tanaman kesayangan anda. Butuh paranet? Klik disini untuk info harganya!

3. Kolam dan Jenis Ikan

Di bagian bawah paralon, persiapkan kolam guna tempat budidaya ikan. Anda dapat membuatnya dengan memakai terpal plastik yang ditopang dengan rangka besi.

Sangat dianjurkan untuk Anda memilih nila sebagai ikan yang dibudidayakan, karena jenis ini memang relatif tahan terhadap pemakaian pupuk kimia.

Sirkulasi air dari hidroponik padi dapat menyuplai oksigen bagi si ikan. Pakan ikan yang Anda beri nantinya bakal membantu menambah unsur hara untuk padi.

4. Penanaman dan Pemberian Nutrisi

Anda dapat menanam padi langsung ke dalam netpot yang sudah terisi media tanam. Selanjutnya masukkan ke dalam paralon serta mulailah merawatnya.

Selain pakan ikan, Anda juga perlu menambah kebutuhan hara makro untuk padi dengan N, P, serta K. Skemanya adalah 110 kg/ha N, 36 kg/ha P2O5 serta 60 kg/ha K2O per 6 meter persegi.

Harap diaplikasikan secara bertahap dan teratur dalam kurun waktu kurang lebih 10 minggu dengan melarutkan pupuk ke dalam 4800 ml air.

5. Pemeliharaan Tanaman

Padi sejatinya termasuk tanaman yang memerlukan perawatan yang cukup lumayan rumit. Anda perlu menyalakan sirkulasi air tiap hari pukul 08.00-16.00 sampai menjelang masa panen tiba.

Jangan lupa untuk membersihkan paralon hidroganik seminggu sekali. Anda juga harus mengaplikasikan kapur guna menjaga kadar pH air tetap seimbang selama padi sedang dalam masa tumbuh.

Skema untuk pemberian kapur adalah letakkan satu karung kapur di dekat pipa outlet, serta satu karung kapur lagi di dekat pipa inlet.

6. Masa Panen Tanaman

Kalau sudah memasuki masa panen, Anda dapat mulai mengurangi jumlah pemberian nutrisi. Dan waktu tanaman mulai menguning, potong rumpun mulai dari pangkal batangnya.

Ambilah sisa tunggul beserta akar, maka Anda dapat mulai mempersiapkan lahan guna musim tanam selanjutnya. Bagaimana, mudah dan lengkap bukan? Tertarik mencoba hidroganik?

Teknik Hidroganik, Cara Budidaya Baru yang Lebih Modern dan Efisien Teknik Hidroganik, Cara Budidaya Baru yang Lebih Modern dan Efisien Reviewed by Pak Tani on Agustus 30, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.