Trik Jitu! Penggunaan Polybag Untuk Pembibitan Kelapa Sawit Yang Baik & Benar


Kelapa sawit yakni komoditas perkebunan yang memiliki nilai hemat yang cukup tinggi di pasaran. Ketika proses budidaya, teknik pembibitan kelapa sawit ini tak sanggup dipisahkan alasannya sanggup memengaruhi pada kualitas dan kuantitas hasil produksi flora kelapa sawit nantinya. Kelapa sawit yang memiliki nama latin Elaeis guineensis Jacq ini tak hanya berorientasi pada pasar lokal tetapi juga pasar global jadi para pengusaha kelapa sawit dituntut untuk sanggup menghasilkan kualitas produk yang tinggi tanpa mengganggu dari kelestarian lingkungan.

Cara Pembibitan Kelapa Sawit dan Syarat Tumbuhnya

Sebelum mengetahui cara pembibitan kelapa sawit, harus mengetahui syarat tumbuh kelapa sawit dan media tanam yang diharapkan yakni suatu hal yang sangatlah penting. Karena sebaik-baiknya proses pembibitan, apabila lahan yang digunakan tak sesuai dengan persyaratan tumbuhnya maka flora kelapa sawit tak sanggup hidup secara optimal dan menghasilkan buah yang berkualitas. Tanaman kelapa sawit memerlukan usang penyinaran sekitar 5-7 jam 1 hari.

Tanaman ini sanggup hidup dengan baik pada kawasan dengan curah hujan rata-rata 1.500mm-4.000mm setiap tahun dengan temperatur optimal antara 24-280 0C. Tempat yang ideal untuk kelapa sawit yakni yang memiliki ketinggian 1-500mdpl dan kecepatan angin rata-rata antara 5-6 km/jam.

Media tanam yang baik untuk kelapa sawit yakni tanah yang memiliki sistem drainase baik dan permukaan air tanah yang dalam. Tanah yang digunakan juga sebaiknya tak berbatu serta memiliki pH antara 4-6. Lahan yang sanggup dibentuk sebagai perkebunan kelapa sawit yakni yang memiliki tanah Aluvial, Ultisol, Latosol, dataran pantai, muara sungai serta tanah gambut.

Cara Pembibitan Kelapa Sawit yang Perlu Anda Ketahui

Pada umumnya, perkebunan kelapa sawit menyediakan proses pembibitannya sendiri. Hal ini dilaksanakan untuk menekan biaya produksi. Ketika proses pembibitan, ada beberapa cara pembibitan kelapa sawit yang harus dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ialah proses pembibitan kelapa sawit.

1. Tahap Persiapan

Pada proses pertama ini, hal yang harus dilaksanakan yakni pemilihan lokasi pembibitan. Untuk pertama kalinya, pilihlah lokasi yang datar atau memiliki kemiringan maksimal 30. Dengan itu, pembuatan bedengan prenursery selanjutnya akan rata. Pada penggalan atas bedengan dianjurkan untuk memiliki naungan berupa pohon atau atap buatan. Buatlah juga pagar prenursery yang fungsinya untuk melindungi flora dari binatang pengganggu yang suka merusak ketika proses pembibitan. Tak hanya itu, lokasi pembibitan sangat dianjurkan tak terlalu jauh dari sumber air.

Ketika tahapan persiapan, pemilihan kecambah yakni suatu hal yang sangatlah penting. Karena, benih yang manis akan menghasilkan buah yang berkualitas manis juga. Pemakaian benih dalam pembibitan kelapa sawit juga harus sanggup mencukupi kebutuhan tanah dan lahan yang ada. Contohnya saja untuk 1ha lahan, maka populasi flora kelapa sawit yang diharapkan yakni sebanyak 143 pohon.

Dengan itu, diharapkan kecambah kurang lebih 220 biji. Asumsinya yakni benih yang abnormal atau mati sekitar 25%. Dan untuk 10% benih yang lainnya digunakan untuk kebutuhan ketika proses menyulam. Benih yang digunakan sebaiknya berasal dari indukan yang manis dan berkualitas baik. Sekarang ini ada banyak perusahaan yang menjual benih kelapa sawit sesuai dengan keperluan Anda.

Baca Juga :



2. Tahap Pengecambahan

Dalam pembibitan kelapa sawit, proses selanjutnya yakni pengecambahan. Tujuan dari prose ini yakni untuk menumbuhkan tunas dan juga akar muda benih kelapa sawit. Dalam proses ini, ada banyak cara yang sanggup diterapkan. Salah satunya yakni melepaskan tangkai kelapa sawit dari penggalan spikeletnya. Tepatnya, waktu yang diharapkan untuk proses pengeraman tandan buah kelapa sawit yakni selama 3 hari. Ketika jangka waktu tersebut, tandan buah disiram sesekali supaya kelembabannya tetap terjaga. Selanjutnya, buah kelapa sawit kembali dipisahkan dari tandannya untuk kemudian diperam lagi dalam jangka waktu kurang lebih 3 hari.

Pada ketika proses ini, pemisahan biji kelapa sawit dari dagingnya sanggup dilaksanakan dengan menggunakan mesin khusus supaya lebih efektif. Selanjutnya, biji-biji yang sudah dipisahkan dicuci higienis kemudian direndam pada larutan Dithane M-45 dengan takaran 0,2% sekitar 3 menit. Cara pembibitan kelapa sawit selanjutnya yakni keringkan biji kelapa sawit dan laksanakan proses penyeleksian dalam menentukan biji yang akan ditanam. Pilihlah biji yang memiliki wujud seragam.

Untuk biji flora kelapa sawit yang sudah dipilih dan memiliki kualitas baik, kemudian disimpan pada ruangan yang tertutup dengan suhu 27 0C dan kelembaban sekitar 60%-70%. Pada proses pengecambahan ini dikerjakan dengan cara memasukkan biji ke dalam kaleng khusus pengecambahan. Kemudian letakkan pada ruangan dengan suhu 39 0C. Proses ini umumnya berlangsung selama kurang lebih 60 hari. Setiap 7 hari, biji diangin-anginkan sebanyak 1 kali selama 3 menit. Selanjutnya, benih direndam di dalam air supaya biji mengandung air sekitar 20%-30% kemudian diangin-anginkan.

Selanjutnya yakni biji direndam kembali menggunakan larutan Dithane M-45 dengan takaran 0,2% sekitar 2 menit dan letakkan biji pada ruangan dengan suhu 27 derajat celcius. Sesudah 10 hari, biji akan mulai berkecambah dan sanggup segera digunakan untuk menjadi benih kelapa sawit.

3. Pembibitan

Cara pembibitan kelapa sawit pada dasarnya sanggup dilaksanakan dengan 2 cara yakni pribadi serta dederan. Sebaiknya sebelum mengerjakan proses pendederan, lahan pembibitan dibersihkan terlebih dulu kemudian diatur perataannya supaya sanggup dipasang sistem instalasi penyiraman tanaman. Tepatnya, jarak pembibitan benih flora kelapa sawit yakni 50cm x 50cm hingga 100cm x 100cm. Jarak ini tergantung dari kondisi lahan dan jenis benih. Keperluan benih untuk perkebunan kelapa sawit sekitar 12.500-25.000 benih setiap hektar. Benih kelapa sawit dimasukkan ke dalam polybag berukuran 15cm x 23cm atau 12cm x 23cm.

Sebelum dimasukkan, benih atau kecambah terlebih dulu polybag diisi dengan tanah top soil sebanyak sebanyak 1,5kg-2kg yang sudah diayak. Kecambah kemudian ditanam dalam polybag pada kedalaman 2cm. Selanjutnya, polybag disimpan di dalam bedengan dengan diameter sekitar 120cm. Hal ini bertujuan supaya tingkat kelembaban kecambah tetap terjaga. Sesudah usianya 3-4 bulan dan sudah muncul 4-5 helai daun, maka benih sudah sanggup dipindahkan untuk proses pembibitan selanjutnya.

Cara pembibitan kelapa sawit selanjutnya yakni benih flora kelapa sawit ini dipindah ke dalam polybag dengan ukuran 45cm x 60cm atau 40cm x 50cm yang didalamnya sudah terisi tanah top soil sebanyak 15kg-30kg. Sebelum menanam, siram tanah terlebih dulu supaya polybag menjadi berair dan bibit kelapa sawit sanggup menyesuaikan diri dengan baik pada lingkungan barunya. Selanjutnya, setiap polybag disusun pada lahan yang sudah disiapkan menggunakan referensi segitiga supaya sanggup dipantau dengan gampang.

4. Pemeliharaan

Proses yang terakhir yakni pemeliharaan bibit flora kelapa sawit. Pemeliharaan yang dimaksud yakni mencakup pencucian lahan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit serta proses pemupukan.


Jika Anda Membutuhkan atau Ingin Menggunakan Polybag untuk membudidayakan flora di lahan yang kecil atau digunakan untuk yang lainnya dengan harga yang murah dan bahannya lebih baka Anda sanggup menghubungi kami melalui SMS/CALL pada hari dan jam kerja (Minggu dan hari besar TUTUP)
Telp : 031- 8830487
Mobile : 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564

CATATAN :
– Harga netto (belum ternasuk PPN)
– Harga tidak mengikat sanggup berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
– Harga franco Surabaya, belum termasuk biaya pengiriman (ekspedisi)
Trik Jitu! Penggunaan Polybag Untuk Pembibitan Kelapa Sawit Yang Baik & Benar Trik Jitu! Penggunaan Polybag Untuk Pembibitan Kelapa Sawit Yang Baik & Benar Reviewed by Yoyon Oke on Juli 04, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.