Cara Jitu Budidaya Daun Kucai

  Bawang Kucai atau daun kucai merupakan salah satu jenis tanaman rempah yang sanggup dibentuk sebagai materi dasar obat herbal. Namun, tidak jarang dibentuk sebagai materi kuliner lantaran kucai dikenal sebagai sayuran daun. Nama ilmiah kucai merupakan Allium tuberosum dan Allium ramosus. Kucai sangatlah berbeda dengan bawang batak atau lokio lantaran kucai berdaun pipih dan mempunyai bunga berwarna putih. Daun kucai mempunyai wangi-wangian yang tajam dan pekat tetapi berbeda dengan wangi-wangian yang dimiliki oleh daun bawang maupun daun prei, bunga dari kucai sanggup dibentuk sebagai rempah penyedap.

Nama kucai sendiri berawal dari bahasa Hokkian adalah “Kú-chhài”. Tanaman kucai sendiri banyak dijumpai di Wilayah Asia Tenggara, kecuali itu kita juga sanggup menemukan kucai di China, India dan Jepang.Sebab manfaat dan kegunaannya, banyak orang sekarang mulai mengerjakan budidaya bawang kucai atau Garlic Chives ini untuk dibentuk salah satu perjuangan mereka. Berikut merupakan cara budidaya Bawang Kucai :
  • Pengolahan Lahan Tanam
Lahan yang akan dibentuk sebagai lahan budidaya kucai semestinya diolah lebih-lebih dahulu, tanah pada lahan digemburkan lebih-lebih dahulu memakai cangkul atau bajak. Sebab tanaman kucai menyikai pH sekitar 6-6,8, jikalau terlalu asam balasannya perlu dikerjakan pengapuran. Untuk satu hektar lahan diharapkan sekitar 1200 kg kapur pertanian.
Jikalau sudah, Buatlah bedengan memakai plastik mulsa dengan ukuran sekitar 1-1,5 meter untuk lebarnya dan panjangnya menyesuaikan dengan panjang lahan tanam, selanjutnya lakukan pemupukan pemupukan dasar dengan memakai pupuk organik dan pupuk TSP maupun Ponska.
  •  Pemilihan Bibit Kucai
Kucai sanggup diperbanyak dengan biji maupun tunas/anakan/rumpunnya. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas balasannya ambil benih dari tanaman yang sudah berumur sekitar 2-3 bulan dan tanaman tersebut sehat, bebas dari hama penyakit. Hal yang perlu dilihat sebelum pemilihan benih 1-2 hari sebelum tanam, rumpun yang gres diambil dari tanaman induk dibersihkan lebih-lebih dahulu dari kotoran kemudian dibagi menjadi sebagian kepingan umbi, jikalau umbi mempunyai akar yang panjang sanggup dipotong memakai gunting maupun yang lainnya. Tentunya benih yang dipilih merupakan benih yang sehat.
  •  Penanaman Bawang Kucai
Umbi benih yang sudah didapat selanjutnya ditanam di lahan tanam. Umbi tersebut kemudian dimasukan ke dalam lubang tanam yang dibentuk dengan cara ditugal dengan jarak tanam kurang lebih 15 cm – 20 cm. Dalam tiap lubang diisi dengan 3-5 bibit, kemudian timbun kembali dengan tanah disekitar umbi benih dan padatkan. Penanaman ini baik dikerjakan dikala menjelang awal animo penghujan.
  •  Perawatan Tanaman Kucai
Lakukan penyiraman pada tanaman kucai sebanyak sekali sehari jikalau tidak turun hujan. Lakukan pula penyiangan kepada gulma atau tanaman lain yang tumbuh disekitar tanaman kucai, sampai masa panen penyiangan ini dikerjakan sebanyak 2 kali.
  • Pemupukan
Untuk hasil yang lebih meksimal lakukan pula pemupukan memakai pupuk NPK, Urea dan TSP. Dosis yang diharapkan merupakan 25-30 gram Urea per m2, 15-25 gram TSP per m2, dan 20-40 gram NPK per m2.
  •  Pembatasan Hama dan Penyakit Tanaman Kucai
Hama yang sering menyerang tanaman kucai antara lain variasi krokot kecil atau gremi. Pengontrolannya sanggup dikerjakan dengan mengerjakan penyiangan atau sanggup juga sesudah penanaman benih disetiap jeda dikasih jerami. Penyakit yang sering menyerang tanaman kucai merupakan basi daun yang disebabkan oleh cendawan atau jamur dan juga penyakit bulai yang disebabkan oleh virus atau kuman.
  • Pemanenan Kucai
Bawang kucai sanggup dipanen ketika tanaman telah berusia kurang lebih sekitar 2 bulan, dan sesudah pemanenan pertama, pemanenan selanjutnya sanggup dikerjakan tiap 1 bulan. Pemanenan ini dikerjakan dengan cara memotong pangkal batang.
Cara Jitu Budidaya Daun Kucai Cara Jitu Budidaya Daun Kucai Reviewed by Yoyon Oke on Desember 30, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.