Tips Untuk Budidaya Flora Ubi Jalar

Pada tempat dan wilayah tertentu, ubi jalar ialah salah satu komoditas materi makanan pokok. Ubi jalar yaitu komoditi pangan penting di Indonesia dan diusahakan penduduk mulai dari daerah dataran rendah hingga dataran tinggi. Tanaman ini bisa mengikuti keadaan di daerah yang kurang subur dan kering. Sehingga tumbuhan ini bisa diusahakan orang sepanjang tahun, Ubi jalar bisa diolah menjadi banyak sekali bentuk atau macam produk olahan.

Untuk budidaya kita butuh menyiapkan binih yang bagus. Penyiapan bibit pada budidaya ubi jalar sanggup dilakukan dengan dua cara pertama secara generatif yakni melalui umbi dan melaui vegetatif yakni dengan penyetekkan.

Cara Generatif
Cara generatif yaitu dengan metode menumbuhkan umbi. Caranya pilih umbi bermutu cantik dan sehat, kemudian dibiarkan di tempat lembab dan teduh hingga keluar tunasnya. Tunas yang keluar dari umbi dipotong dan siap untuk dibesarkan. Cara generatif jarang dilakukan dalam budidaya ubi jalar skala luas. Cara ini digunakan untuk memperbanyak hibrida dalam skala terbatas. Atau untuk mengembalikan sifat-sifat unggul sang induk.

BACA JUGA 


Cara Vegetatif
Pembibitan dengan metode Vegetatif yaitu dengan metode stek batang. Metode ini dilaksanakan dengan cara  memotong batang  tumbuhan yang berumur di atas dua bulan dengan ruas yang pendek-pendek. Kemudian potong batang tumbuhan kira-kira sepanjang 15-25 cm. Pada tiap potongan minimal terbisa dua ruas batang. Potong sebagian daun-daunnya untuk mengurangi penguapan. Ikat batang yang telah distek tersebut dan biarkan selama satu ahad di tempat yang teduh. Perbanyakan dengan cara stek batang secara terus menerus akan menurunkan kualitas tanaman. Oleh sebab itu, perbanyakan dengan stek hanya dianjurkan untuk 3 hingga 5 generasi penanaman.

Tanaman ini sesuai pada tanah yang lempung berpasir dengan kadar humus tinggi. Tanah tipe ini mempunyai drainase yang baik. Tanaman ini tumbuh baik pada lahan tegalan atau bekas sawah. Pada lahan tegalan, budidaya ubi jalar cocok dilakukan diakhir animo hujan. Sedangkan untuk lahan sawah lebih cocok pada animo kemarau. Budidaya pada tanah kering dan retak-retak, akan menurunkan imunitas tanaman. Tanaman gampang terjangkit hama dan penyakit. Sebaliknya bila ditanam ditempat becek atau basah, umbinya akan kerdil, kadar serat tinggi, umbi gampang basi dan bentuknya benjol.

Menanam ubi jalar relatif tak memerlukan pupuk yang banyak. Apalagi jikalau ditanam di lahan bekas sawah. Sebelum menanam ubi jalar, hendaknya tanah dibajak atau dicangkul supaya gembur. Kemudian bentuk bedengan setinggi 30-40 cm. Buat lebar bedangan 60-100 cm dengan jarak antar bedengan 40-60 cm. Panjang bedengan mengikuti bentuk lahan. Untuk budidaya ubi jalar berikan pupuk dasar berupa pupuk sangkar atau kompos yang diolah dengan fermentasi. Pupuk sangkar yang cantik ialah adonan kotoran ayam dan sapi atau kambing talah diproses dengan fermentasi. Campurkan pupuk pada ketika pembuatan bedengan dengan takaran 3 ton per hektar dan NPK 250 kg per Ha.
Setelah selesai derma pupuk pada lahan. Tanaman Ubi jalar siap ditanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang kedalam tanah. Dalam satu bedengan terbisa dua baris tanaman. Jarak antar tumbuhan dalam satu baris 30 cm dan jarak antar baris 40 cm. Dibutuhkan sekitar 36 ribu batang untuk lahan seluas satu hektar.

Masa-masa pertama tumbuh diupayakan untuk menjaga kelembaban tanah. Lakukan penyiraman tiap pagi dan petang hari pada stek yang gres ditanam. Penyiraman sanggup tidak boleh sehabis tumbuhan terlihat tumbuh, yang dicirikan dengan keluarnya daun baru. Tanaman ubi ialah tumbuhan yang tahan kekeringan. Intensitas hujan dua ahad sekali sudah cukup menunjukkan asupan air. Sehingga relatif tidak memerlukan penyiraman secara terus menerus. Setelah 2-3 ahad penanaman, periksa keseluruhan tanaman. Apabila terbisa tumbuhan yang gagal tumbuh segera sulam dengan tumbuhan baru.
Tips Untuk Budidaya Flora Ubi Jalar Tips Untuk Budidaya Flora Ubi Jalar Reviewed by Yoyon Oke on Februari 15, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.